Jumat, 07 Januari 2011

Musim Gugur

Dalam sisi tiran
aku mengingatmu
dalam sisi tiran
aku mengenangmu
bolehkah meminjamkan punggungmu sejenak?
bersandar meletakan kepalaku

seharusnya kata kata ini yang harus kusampaikan kepadamu
lelaki dengan kediamanya pun memenuhi cosmosku.....

Lelaki dengan punggung kecil yang ingin aku sandarkan kepalanya

sebenarnya buruk sekali memulai tahun baru dengan postingan yang melankolis. Memulai awal dengan buruk. Ya... mungkin seharusnya memulai tahun baru dengan segala harapan harapan yang bagus dan resolusinya. Tapi mau gimana lagi seharusnya akau bahas masalah resolusi tahun 2011 dipostingan depan.
Terbesit dalam pikiranku bahwa aku memang cacat.
Cacat dengan segala pemikiranku dan terjebak dalam lingkar lingkar yang seharusnya tidak kucipatakan sendiri, tidak dengan dengan kebiasaan yang membuat kehancuran diri sendiri.
Tidak dengan segala segala pemikiran cuman menghabiskan emosi sesaat. Tapi........
Seaakan aku memberikan sebagian puing diriku untukmu
Begitu kau hilang dalam medan magnetku...
Sebagian diriku hilang
semakin lama semakin keropos, reyot.
Dulu... dengan waktu dengan tempo yang lambat masih sama... kau masih jauh dari jangkauanku.
Masih sama tidak berubah aku tidak bisa melakukan apa apa untukmu. Masih sama tidak termasuk dalam irisan diagram vennmu.
Lacurnya tubuhku dan alam bawah sadarku bekerja sama untuk tetap mematri dirimu dihatiku.
Entah kau membaca ini atau tidak tapi...
aku hanya ingin mengatakan
Tak bisakah kau berada dalam jangkauanku... sedikitnya dalam jarak saja.
Dengan begitu sistem faal tubuhku bekerja semstinya.
Apakah kau mendengar suara runtuhan puing diriku yang terbawa oleh angin
berharap aku dan dirimu memandang langit yang sama.
Langit yang sama
ataupun secuil waktu yang hilang dan berhenti ketika kita hanya terdiam saja
Maukah kau memberikan secuil waktumu yang hilang dan terhenti untuku lagi lagi dan lagi.
Dengan jarak ini aku sungguh tak bisa menggapaimu.....